Indahnya Sebuah Nasihat

|
Pada masa lalu, orang menggunakan karya sastra sebagai sarana untuk memberi nasihat. Kamu tentu tau peribahasa ini, “berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Sebuah ungkapan bahasa yang indah untuk mengingatkan bahwa kesenangan itu akan diperoleh setelah bersusah payah. Pada masa kini, karya sastra pun dapat dijadikan sarana untuk memberi nasihat. Banyak karya sastra, termasuk puisi, yang mengandung nasihat. Karena itu, alangkah indahnya jika kamu dapat mengambil hikmah dari karya sastra yang kamu baca.

Syair merupakan karya satra dan syair berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sya’ara yang berarti menembang (bertembang);  bersyair berarti mengarangsyair. Oleh karena syair berasal dari bahasa Arab, tidak mengherankan apabila banyak kata-kata Arab yang  masuk ke dalam syair yang sudah ada di Indonesia. Selain itu, tidak mengherankan pula apabila isi syair banyak bersinggungan dengan  masalah keagamaan,khususnya Agama Islam. ini asa beberapa syair nasihat

TOMBO ATI

Allohumma shalli wa salim 'ala,
Sayyidina wa maulana muhammadin,
'Adada ma fi 'ilmillahi sholatan,
Daimatan bi dawami mughiladhi.
Tombo ati iku lima ing wernane,
Kaping pisan maca Qur'an lan maknane,
Kaping pindho dzikir wengi ingkang suwe,
Kaping telu weteng ira ingkang luwe.
Kaping pate solat wengi lakonana,
Kaping lima wong kang sholeh kumpulana,
Salah sawijine sapa bisa ngelakoni,
Insya Alloh Gusti Pangeran ngijabahi.

OBAT HATI

Allohumma shalli wa salaim 'ala,
Sayyidina wa maulana muhammadin,
'Adada ma fi 'ilmillahi sholatan,
Daimatan bi dawami mughiladhi.
Obat hati itu ada lima perkara
Yang pertama baca Qur'an dan maknanya
Yang kedua dzikir malam tidak alpa,
Yang ketiga seringkali berpuasa.
Yang keempat sholat malam laksanakan,
Yang kelima orang soleh jadi teman,
Salah satunya kamu bisa melakukan,
Insya Allah akan diridhoi Tuhan

M.H. Ainun Najib bersyair (Jw.: syiiran)
dengan Kiai Kangjeng

Syair Perahu

Inilah gerangan suatu madah,
Mengarangkan syair terlalu indah,
Membutuhi jalan tempat berpindah,
Di sanalah iktikad diperbetuli sudah.
Ialah perahu tamsil tubuhmu,
Wahai muda, kenali dirimu,
Tiadalah berapa lama hidupmu,
Ke akhirat juga kekal hidupmu.
Hai muda arif budiman,
Hasilkan kemudi dengan pedoman,
Alat perahumu jua kerjakan,
Itulah jalan membetuli insan.
Perteguh jua alat perahumu,
Hasilkan bekal air dan kayu,
Dayung pengayuh taruh di situ,
Supaya laju perahumu itu.
Sudahlah hasil kayu dan air,
Angkatlah pula sauh dan layar,
Pada beras janganlah taksir,
Niscaya sempurna jalan yang kabir.

Hamzah Fansuri

itulah tadi "Indahnya Sebuah Nasihat" dalam kata-kata yang penuh dengan nasihat, kata-kata mutiara semoga ini menjadi renungan kepada kita (pembaca,penulis) juga jadi bahan pembelajaran kita (pembaca,penulis) dalam "indahnya Sebuah Nasihat"

"Indahnya Sebuah Nasihat"